Konsep Dasar Akuntansi Menurut Paton dan Littleton :
- Entitas bisnis atau kesatuan usaha (The business entity)
Bahwa perusahaan dianggap sebagai suatu kesatuan atau badan usaha
ekonomik yang berdiri sendiri, bertindak atas namanya sendiri, dan
kedudukannya terpisah dari pemilik atau pihak lain yang menanamkan dana
dalam perusahaan dan kesatuan ekonomik tersebut menjadi pusat perhatian
atau sudut pandang akuntansi.
- Kontinuitas kegiatan/usaha (Continuity of activity)
Bahwa kalau tidak ada tanda-tanda, gejala-gejala, atau rencana pasti
di masa datang bahwa kesatuan usaha akan dibubarkan atau dilikuidasi
maka akuntansi menganggap bahwa kesatuan usaha tersebut akan berlangsung
terus sampai waktu tak terbatas.
Dalam menghadapi ketidakpastian kelangsungan usaha, akuntansi
menganut konsep ini atas dasar penalaran bahwa harapan normal atau umum (
normal expectation) pendirian perusahaan adalah untuk berlangsung terus dan berkembang bukan untuk mati atau likuidasi.
- Mengukur pertimbangan-pertimbangan (Measured consideration)
Bahwa jumlah rupiah/agregat-harga (
price-aggregate) atau penghargaan sepakatan (
measured consideration) yang terlibat dalam tiap transaksi atau kegiatan pertukaran (
exchange activities) merupakan bahan olah dasar akuntansi (
the basic subject matter of accounting)
yang paling objektif terutama dalam mengukur sumber ekonomik yang masuk
(pendapatan) dan sumber ekonomik yang keluar (biaya). Sebagai
konsekuensi, elemen-elemen atau pos-pos pelaporan keuangan diatur atas
dasar penghargaan sepakatan tersebut.
- Kos melekat (Cost attach)
Bahwa kos melekat pada objek yang dipresentasinya hingga kos bersifat
mudah bergerak dan dapat dipecah-pecah atau digabung-gabungkan kembali
mengikuti objek yang didekati. Berbagai kos mempunyai daya saling
mengikat antara yang satu dan yang lainnya ikatan objek-objek yang
disimbolkannya. Bila berbagai komponen digabungkan menjadi suatu objek
atau barang baru, gabungan kos yang baru semata-mata merupakan
penggabungan berbagai kos yang melekat pada tiap komponen tanpa
memperhatikan nilai ekonomik baru yang melekat pada barang baru.
- Upaya dan capaian/hasil (Effort and accomplishment)
Bahwa biaya merupakan upaya dalam rangka memperoleh hasil berupa
pendapatan. Dengan kata lain, tidak ada hasil (pendapatan) tanpa upaya
(biaya). Secara konseptual, pendapatan timbul karena biaya bukan
sebaliknya pendapatan menanggung biaya.
- Bukti objektif yang dapat diperiksa (Variviable, objective evidence)
Bahwa informasi keuangan akan mempunyai tingkat kebermanfaatan dan
tingkat keterandalan yang cukup tinggi apabila terjadinya data keuangan
didukung oleh bukti-bukti yang objektif dan dapat diuji kebenarannya
(keabsahannya/keautetikannya). Objektivitas bukti harus dievaluasi atas
dasar kondisi yang melingkupi penciptaan, pengukuran, dan penangkapan
atau pengakuan data akuntansi. Jadi, akuntansi tidak mendasarkan diri
pada objektivitas mutlak melainkan pada objektivitas relatif yaitu
objektivitas yang paling tinggi pada waktu transaksi terjadi dengan
mempertimbangkan keadaan dan tersedianya informasi pada waktu tersebut.
- Asumsi (Assumptions)
Bahwa asumsi di sini merupakan penjelasan bahwa keenam dasar
sebelumnya merupakan asumsi atau didasarkan atas asumsi tertentu dengan
segala keterbatasannya.
Asumsi – asumsi tersebut adalah :
- Kesatuan usaha : terbatas penggunaannya jika diterapkan pada
kegiatan departemen, operasi unit pemerintahan, keiatan usaha
perseorangan atau firma dan kegiatan usaha perusahaan afiliasi (anak)
- Kontinuitas usaha : asumsinya didasarkan atas pengalaman perusahaan pada umumnya
- Periode satu tahun : satu tahun adalah waktu yang tepat untuk
pelapran , karena tidak terlalu pendek, juga tidak terlalu panjang.
- Harga Pokok sebagai bahan olah akuntansi : harga pokok faktor produksi tersebut adalah HP pada saat terjadinya.
- Daya beli uang stabil
- Tujuannya adalah mencari laba : perusahaan dipandang sebagai suatu organisasi yang dibentuk untuk menghasilkan pendapatan.
Konsep Dasar Akuntansi Menurut APB Statement No.4 :
- Kesatuan usaha sebagai fokuks akuntansi
- Kontinuitas usaha
- Pengukuran aktiva dan pasiva unit usaha
- Laporan berdasarkan periode waktu
- Pengukuran dalam satuan moneter
- Asas himpunan/akrual
- Harga pertukaran
- Angka/jumlah rupiah pendekatan
- Kebijaksanaan
- Informasi keuangan umum
- Laporan keuangan saling berkaitan
- Mementingkan substansi daripada bentuk luar/yuridis
- Materialitas
Konsep Dasar Akuntansi Menurut Paul Grady :
- Pengakuan hak milik pribadi
- Kesatuan usaha yang berdiri sendiri
- Kontinuitas usaha
- Satuan uang sebagai satuan kuantifikasi transaksi
- Konsistensi antar periode untuk suatu kesatuan usaha
- Keanekaragaman perlakuan akuntansi atas satuan usaha
- Konservatisme
- Keandalan data keuangan melalui penendalian internal
- Materialitas
- Periodisasi laporan memerlukan tafsiran
Konsep Dasar Akuntansi Menurut Anthony & Reece
- Satuan uang sebagai pengukur
- Satuan usaha
- Kontinuitas usaha
- Prinsip Harga Pokok
- Sistem berpasangan
- Periode waktu
- Konservatisme
- Realisasi
- Penandingan
- Konsistensi/ketaatasasan
- Materialitas
PENJELASAN :
- Pengukuran Aktiva dan Pasiva Perusahaan (Measurement of economics resources and obligation)
Bahwa akuntansi keuangan terutama berkepentingan dengan pengukuran sumber ekonomi dan asalnya serta perubahannya.
2. Kontinuitas usaha (
Going concern)
Menyatakan bahwa entitas akuntansi akan terus beroperasi untuk
melaksanakan proyek, komitmen dan aktivitas, yang sedang berjalan. Going
concern mengasumsikan bahwa perusahan tidak diharapkan untuk
dilikuidasi dalam masa mendatang yang dapat diketahui dari sekarang.
Jadi laporan keuangan menyediakan pandangan sementara atas situasi
keuangan perusahaan dan hanya merupakan bagian dari seri laporan yang
berkelanjutan.
- Laporan berdasarkan periode waktu (Time period)
Aktivitas ekonomi dilaksanakan dalam periode waktu tertentu
4. Asas himpun/akrual (
Accrual)
Bahwa dalam menentukan laba periodik dan posisi keuangan suatu unit
usaha, akuntansi mendasarkan diri pada pengukuran dan penandingan secara
ekonomik pendapatan dan biaya dan bukannya penandingan atas dasar kas
masuk dan kas keluar (asas tunai). Konsep ini adalah konsekuensi konsep
kontinuitas usaha dan konsep periodisasi
- Jumlah rupiah pendekatan (Approximation)
Bahwa angka-angka hasil pengukuran dalam akuntansi merupakan
pendekatan makna objek atau kejadian yang ingin diwakili oleh angka
tersebut dan bukan hasil pengukuran yang pasti.
- Kebijaksanaan (Judgement)
Kebijaksanaan yang dilaksanakan adalah kebijaksanaan yang obyektif
atau tidak memihak dan mempertimbangkan segala kemungkinan yang ada.
Konsep ini adalah konsekuensi dari konsep objektifitas bukti yang
bergradasi/bertingkat.
- Informasi keuangan umum (General purpose financial information)
Bahwa akuntansi keuangan difokuskan pada penyusunan seperangkat
laporan keuangan yang ditunjukkan kepada pihak di luarperusahaan dan
berlaku umum tanpa membedakan kepentingan pihak yang satu dan lainnya.
- Laporan keuangan saling berkaitan (Fundamentaly related financial statement)
Lap.keuangan merupakan rangkaian beberapa laporan keuangan yang
saling berkaitan secara unik, artinya berdasarkan hubungan fungsional
tertentu.
- Mementingkan substansi dari pada bentuk luar (Substance over form)
Bahwa dalam setiap perlakuannya akuntansi akan menekankan makna atau
substansi ekonomik suatu objek atau kejadian dari pada makna yuridisnya.
- Materialitas (Materiality)
Bahwa akuntansi hanya melaporkan atau berkepentingan dengan informasi
keuangan yang dianggap material (penting) dalam hubungannya dengan
pengambilan keputusan.
- Pengakuan hak milik pribadi
Bahwa struktur akuntansi yang berjalan sekarang ini dilandasi oleh
struktur masyarakat dan pemerintahan yang mengakui hak milik pribadi.
- Keanekaragaman perlakuan akuntansi
Bahwa perbedaan perlakuan antar unit usaha merupakan suatu hal yang
tidak dapat dihindari karena perbedaan kondisi dan tiap unit usaha
justru menghendaki perlakuan akuntansi yang berbeda agar informasi
keuangan lebih menggambarkan keadaan unit usaha yang sebenarnya.
- Konservatisme (Conservatism)
Bahwa dalam keadaan ketidak pastian , akuntasi akan menentukan
pilihan perlakuan atau tindakan akuntasi yang didasarkan pada keadaan,
harapan kejadian, atau hasil yang dianggap kurang menguntungkan.
- Keandalan data melalui pengendalian internal
Bahwa data keuangan yang diahsilkan melalui pengendalian internal
yang baik akan lebih andal dibandingkan dengan data yang dihasilkan
melalui sistem pengendalian internal yang tidak baik dan kurang memadai.
- Konsistensi (Consistency)
Bahwa kalau tidak ada penjelasan atau keterangan yang menyatakan
sebaliknya, akuntansi menganggap bahwa laporan keuangan disusun
berdasarkan prinsip, standar, metode atau praktik yang sama dengan tahun
sebelumnya. Menyatakan bahwa peristiwa peristiwa serupa harus dicatat
dan dilaporkan dengan cara yang konsisten dari periode ke periode.
- Penandingan (Matching)
Untuk menentukan laba yang tepat dan obyektif, pendapatan hendaknya
dikurangi dengan biaya yang dianggap telah menghasilkan pendapat
tersebut.
Matching konsep diperlukan karena:
- Penentuan income secara berkala.
- Transaksi mengenai revenue dan expenses dilaporkan secara terpisah.
- Saat penggunaan barang dan jasa biasanya tidak bersamaan dengan saat penjualan produk perusahaan.
Pencatatan matching concept ada 2 golongan :
- Direct (product) matching: cost diakui sebagai expenses pada saat
revenue direalisasikan/diakui, penghubung antara cost barang dan jasa
yang digunakan daqlam waktu pelaporan revenue yang berkaitan.
- Indirect (period) matching: cost diakui sebagai expenses bukan pada
saat revenue direalisasi/diakui terapi pada saat cost tersebut digunakan
pada periode yang bersangkutan (pelaporan exepeses dalam periode barang
dan jasa dipakai bukan dalam periode revenue yang bersangkutan diakui)
Dikutip dari : " http://kartikaharahap.wordpress.com/2011/11/11/konsep-dasar-akuntansi/ "
makasih
BalasHapussangat membantu
iya sama-sama...
Hapussaya sangat berterima kasih atas kunjungannya..
sangat membantu
BalasHapusterima kasih atas kunjungannya
Hapus