Hai…
“OiH” (Only in Here) mania! Kali ini Min Nia mau ngepost tentang Double Entry System. Buat kalian yang
udah mendapat pelajaran akuntansi pasti ga asing lagi dong tentang kata itu?.
Double Entry System bukan hanya di bahas di SMP loh. Tapi, pada jenjang SMA
juga di gunakan. Apalagi, di KTSP 2013 yang baru digalakkan tahun ini. Bahkan,
buat kalian yang berminat pada bidang akuntansi wajib banget tuh paham. Karena,
Double Entry System adalah konsep dasar yang sering digunakan.
Nah,
karena itu Min Nia mau berbagi informasi nih. Walaupun infmanformasinya cukup
sederhana tapi, semoga bermanfaat.
Apa yang Dimaksud Double Entry System?
· Pengertian
Double
Entry System yang dalam Bahasa Indonesia kita sebut “Sistem Pencatatan Ganda”
adalah, sebuah sistem pencatatan dengan
serangkaian aturan untuk mencatat informasi keuangan yang didalam setiap
transaksi atau kejadian akan merubah setidaknya dua sisi buku besar. Sisi-sisi buku besar tersebut biasa kita
kenal dengan sisi debet dan sisi kredit.
Assets = Liabilities + Owner’s
Equity
Di sisi kiri terdapat setiap akun
yang digolongkan ke dalam Assets. Di sisi kanan terdapat setiap akun yang
digolongkan sebagai kewajiban (hutang) ditambah dengan modal pemilik (owner’s
equity)
Untuk setiap sisi juga memiliki 2
sisi yang berlawanan yang nantinya memiliki sifat saling mengeliminasi di akhir
periode sehingga balance (saldo) tetap 0 atau sering kita sebut sebagai
balance. Sisi tersebut adalah debit dan kredit seperti yang saya sebutkan di
atas.
Kalau kita buat dalam bentuk table,
akan menjadi seperti ini :
Assets
|
=
|
Liabilities
|
Owner’s Equity
|
|||
Debit (+)
|
Kredit (-)
|
Debit (-)
|
Kredit (+)
|
Debit (-)
|
Kredit (+)
|
|
Agar
“OiH” mania tambah paham, kita buat contoh sederhana yuk.
1. Pada Rabu (27/02/2013), Pak Andi membeli sebuah buku di toko buku dan membayar ke kasir secara tunai seharga Rp 200.000
1. Pada Rabu (27/02/2013), Pak Andi membeli sebuah buku di toko buku dan membayar ke kasir secara tunai seharga Rp 200.000
Pembukuan menurut akuntansi :
Debit
Kredit
Peralatan (Assets)
Rp 200.000
Kas (Assets)
Rp 200.000
Rumusnya :
Assets
= Liabilities + Owner’s Equity
Peralatan (+) Kas (-) = Tidak
berubah (0) + Tidak Berubah (0)
0 = 0
Dapat dilihat tidak ada perubahan
dalam rumus karena pengurangan asset (kas) diikuti dengan pertambahan asset
(peralatan). Sedangkan untuk liabilities (hutang) dan owner’s equity (modal
pemilik) tidak berubah karena tidak ada transaksi hutang ataupun merubah
kepemilikan modal Kudang.
Dalam Buku Besar (Ledger) akan
dicatat
Tanggal
|
Akun dan Penjelasan
|
Ref
|
Debit
|
Kredit
|
|
27/02/2013
|
Peralatan
|
103
|
200.000
|
||
Kas
|
101
|
200.000
|
|||
*jadi
sisi debet dan sisi kredit wajib sama kalau dijumlah.
KEUNGGULAN DOUBLE ENTRY SYSTEM
Seperti
yang terlihat di atas bahwa setiap sisi dalam persamaan akun akan terjadi
eliminasi sehingga tidak memungkinkan terjadinya kesalahan pencatatan atau
selisih kecuali ada faktor dari kesalahan manusia dan salah klasifikasi akun
(misalnya: akun kas dimasukkan ke dalam sisi hutang dan kesalahan pencatatan
lainnya).
Sedangkan
single-entry hanya mencatat kas masuk dan keluar sehingga bila terjadi
kesalahan pencatatan sedikit saja, akan terjadi understated (terlalu kecil) atau
overstated (terlalu besar) nilai yang dicatat. Jadi, kesalahan kecil
bisa menjadi kesalahan yang amat fatal. Selain itu, sulit juga untuk menilai
berapa nilai asset yang ada karena penggolongannya sering tumpang tindih dengan
modal pemilik. Oleh karena itu, hingga sekarang
Double Entry System adalah system pencatatan yang sering digunakan oleh hamper seluruh
kalangan.
Terima
kasih atas kunjungannya dan semoga bermanfaat.
terima kasih, sangat membantu.
BalasHapusiya... terima kasih atas kunjungannya
HapusTampilannya cukup membantu. Terima kasih
BalasHapusgreat, mudah difahami...
BalasHapusini daerah atau bukan ya?
BalasHapus