Wikipedia

Hasil penelusuran

Minggu, 15 September 2013

Double Entry System



            Hai… “OiH” (Only in Here) mania! Kali ini Min Nia mau ngepost tentang Double Entry System. Buat kalian yang udah mendapat pelajaran akuntansi pasti ga asing lagi dong tentang kata itu?. Double Entry System bukan hanya di bahas di SMP loh. Tapi, pada jenjang SMA juga di gunakan. Apalagi, di KTSP 2013 yang baru digalakkan tahun ini. Bahkan, buat kalian yang berminat pada bidang akuntansi wajib banget tuh paham. Karena, Double Entry System adalah konsep dasar yang sering digunakan.
            Nah, karena itu Min Nia mau berbagi informasi nih. Walaupun infmanformasinya cukup sederhana tapi, semoga bermanfaat.

Apa yang Dimaksud Double Entry System?
·       Pengertian
Double Entry System yang dalam Bahasa Indonesia kita sebut “Sistem Pencatatan Ganda” adalah, sebuah sistem pencatatan dengan serangkaian aturan untuk mencatat informasi keuangan yang didalam setiap transaksi atau kejadian akan merubah setidaknya dua sisi buku besar. Sisi-sisi buku besar tersebut biasa kita kenal dengan sisi debet dan sisi kredit.
Assets = Liabilities + Owner’s Equity

Di sisi kiri terdapat setiap akun yang digolongkan ke dalam Assets. Di sisi kanan terdapat setiap akun yang digolongkan sebagai kewajiban (hutang) ditambah dengan modal pemilik (owner’s equity)

Untuk setiap sisi juga memiliki 2 sisi yang berlawanan yang nantinya memiliki sifat saling mengeliminasi di akhir periode sehingga balance (saldo) tetap 0 atau sering kita sebut sebagai balance. Sisi tersebut adalah debit dan kredit seperti yang saya sebutkan di atas.

Kalau kita buat dalam bentuk table, akan menjadi seperti ini :
Assets
=
Liabilities
Owner’s Equity
Debit (+)
Kredit (-)
Debit (-)
Kredit (+)
Debit (-)
Kredit (+)








Agar “OiH” mania tambah paham, kita buat contoh sederhana yuk.
1.      Pada Rabu (27/02/2013), Pak Andi membeli sebuah buku di toko buku dan membayar ke kasir secara tunai seharga Rp 200.000

Pembukuan menurut akuntansi :
                                                                            Debit              Kredit
Peralatan (Assets)                                             Rp 200.000
            Kas (Assets)                                                                  Rp 200.000

Rumusnya :
Assets = Liabilities + Owner’s Equity

Peralatan (+) Kas (-) = Tidak berubah (0) + Tidak Berubah (0)

0 = 0

Dapat dilihat tidak ada perubahan dalam rumus karena pengurangan asset (kas) diikuti dengan pertambahan asset (peralatan). Sedangkan untuk liabilities (hutang) dan owner’s equity (modal pemilik) tidak berubah karena tidak ada transaksi hutang ataupun merubah kepemilikan modal Kudang.

Dalam Buku Besar (Ledger) akan dicatat


Tanggal
Akun dan Penjelasan
Ref
Debit
Kredit
27/02/2013
Peralatan
103
200.000



Kas
101

200.000






*jadi sisi debet dan sisi kredit wajib sama kalau dijumlah.

KEUNGGULAN DOUBLE ENTRY SYSTEM
Seperti yang terlihat di atas bahwa setiap sisi dalam persamaan akun akan terjadi eliminasi sehingga tidak memungkinkan terjadinya kesalahan pencatatan atau selisih kecuali ada faktor dari kesalahan manusia dan salah klasifikasi akun (misalnya: akun kas dimasukkan ke dalam sisi hutang dan kesalahan pencatatan lainnya).

Sedangkan single-entry hanya mencatat kas masuk dan keluar sehingga bila terjadi kesalahan pencatatan sedikit saja, akan terjadi understated (terlalu kecil) atau overstated (terlalu besar) nilai yang dicatat. Jadi, kesalahan kecil bisa menjadi kesalahan yang amat fatal. Selain itu, sulit juga untuk menilai berapa nilai asset yang ada karena penggolongannya sering tumpang tindih dengan modal pemilik. Oleh karena itu, hingga sekarang Double Entry System adalah system pencatatan yang sering digunakan oleh hamper seluruh kalangan.


Terima kasih atas kunjungannya dan semoga bermanfaat.

5 komentar: