Wikipedia

Hasil penelusuran

Sabtu, 25 Januari 2014

MAKALAH BIOLOGI (ANGIOSPERMAE) for X in senior high school

ANGIOSPERMAE
Makalah
Disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Biologi yang dibimbing oleh Sayudi Purwanto, S.Pd, M.Pd

Oleh:
Alik Kinanti Rahayu (04)
Alvi Muvida (05)
Fernanda Dwi K. (19)
Ike Karunia Safitri (21)
Shyntyaning Dyah Ayu M (32)
Kelas: X MIA 5

SMA NEGERI 1 TALUN

JANUARI 2014





DAFTAR ISI
Halaman Sampul
Kata Pengantar................................................................................................. i
Daftar isi.......................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................... 1
1.3 Tujuan Masalah........................................................................................... 1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Angiospermae................................................................................. 3
2.2 Pengertian Angiospermae............................................................................ 3
2.3 Ciri-ciri Angiospermae.................................................................................. 4
2.4 Daur Hidup Angiospermae............................................................................ 8
     2.4.1 Jenis Reproduksi pada Angiospermae..................................................... 10
2.5 Klasifikasi Angiospermae.............................................................................. 14
     2.5.1 Kelas Dikotil......................................................................................... 16
     2.5.2 Kelas Monokotil................................................................................... 20
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan…………………………….................................................... 26
3.2 Saran.......................................................................................................... 26
Daftar pustaka.................................................................................................. 27




BAB 1
                                         PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Sebagian besar tumbuhan yang kita jumpai dewasa ini termasuk dalam Angiospermae yang merupakan kelompok tumbuhan yang mendominasi daratan lebih dari 100 juta tahun yang lalu meliputi 235.000 spesies tumbuhan berbunga. Sebagian besar makanan yang kita konsumsi berasal dari tumbuhan berbunga dapat berupa akar misalnya wortel, kangkung, buah-buahan misalnya apel, mangga, pisang, pepaya; buah dan biji Leguminosae, buah kariopsis dari Graminae misalnya padi dan jagung. Angiospermae dibedakan ke dalam dua kelas berdasarkan jumlah kotiledonnya, yakni monokotil dan dikotil. 
Monokotil meliputi sekitar 65.000 spesies, termasuk di dalamnya tumbuhan Graminae, anggrek, palem, bambu dan lain-lain. Daun, batang, bunga dan akar monokotil bersifat spesifik. Sebagian besar monokotil memiliki pertulangan daun sejajar, batang dengan berkas pembuluh tersebar; daun mahkota bunga 3 atau kelipatannya, dan memiliki akar serabut. Sebagian besar Angiospermae yakni sekitar 170.000 spesies adalah tumbuhan dikotil. Kelompok tumbuhan ini meliputi tumbuhan semak, pohon serta banyak tumbuhan penghasil makanan. Ciri-ciri dikotil adalah memiliki 2 kotiledon pada biji; pertulangan daun menjari, berkas pembuluh pada batang tersusun melingkar, daun mahkota bunga 4, 5 atau kelipatannya, memiliki sistem akar tunggang.
1.2  Rumusan Masalah
1.     Apakah yang disebut dengan Angiospermae (Tumbuhan berbiji terbuka)?
2.     Apa saja ciri-ciri Angiospermae?
3.     Bagaimana daur hidup Angiospermae?
4.     Ada berapa pengklasifikasian Angiospermae?
5.     Apa perbedaan Dikotil dan Monokotil?
1.3  Tujuan Masalah
1.     Untuk mengetahui tentang Angiospermae (Tumbuhan berbiji terbuka).
2.     Untuk mengetahui ciri-ciri Angiospermae.
3.     Dapat menjelaskan daur hidup Angiospermae.
4.     Mengetahui pengklasifikasian Angiospermae.
5.     Untuk menjelaskan perbedaan Dikotil dan Monokotil.


















BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Angiospermae
Sejarah penemuan Angiospermae tidak terlepas dari penemuanRobert Brown pada tahun 1827 karena, Pada awalnya, nama Angiospermae dimaksudkan oleh Paul Hermann (1690) bagi seluruh tumbuhan berbunga dengan biji yang terbungkus dalam kapsula, dan dipertentangkan dengan Gymnospermae sebagai tumbuhan berbunga dengan buah achene atau berkarpela terbelah. Dalam pengertiannya, keseluruhan buah atau bagiannya dianggap sebagai biji dan "terbuka". Kedua istilah ini dipakai oleh Carolus Linnaeus dengan pengertian yang sama tetapi digunakan sebagai nama-nama dari kelas Didynamia.
Ketika Robert Brown pada tahun 1827 menemukan bakal biji yang benar-benar terbuka (tak terlindung) pada sikas dan tumbuhan runjung, ia memberikan nama Gymnospermae bagi kedua kelompok tumbuhan ini. Tahun 1851 Wilhelm Hofmeister menemukan perubahan-perubahan yang terjadi pada kantung embrio dari tumbuhan berbunga (penyerbukan berganda). Hasil penemuan ini menjadikan Gymnospermae sebagai kelas yang benar-benar berbeda dari dikotil, dan istilah Angiospermae mulai diterapkan untuk semua tumbuhan berbiji yang bukan kedua kelompok yang disebutkan Robert Brown. Pengertian terakhir inilah yang masih bertahan hingga sekarang.
2.2 Pengertian Angiospermae
            Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) berasal dari kata angio yang berarti bunga dan spermae yang berarti tumbuhan berbiji, jadi Angiospermae adalah tumbuhan berbiji yang tertutup tertutup. Mengapa dikatakan tumbuhan berbiji tertutup, karena bijinya selalu diselubungi oleh suatu badan yang berasal dari daun-daun buah yang disebut dengan bakal buah. Kemudian bakal buah beserta bagian-bagian lain dari bunga akan tumbuh menjadi buah dan bakal biji yang telah menjadi biji tetap terdapat di dalamnya. Tumbuhan biji tertutup memiliki jumlah spesies lebih banyak dibandingkan dengan tumbuhan berbiji terbuka, karena anggota Angiospermae mencakup sekitar 300 famili dan lebih dari 250.000 spesies. Tumbuhan ini banyak ditemukan di semua daratan dunia ini. Ada banyak factor yang menentukan sehingga angiospermae terdapat di mana-mana. Di antaranya adalah,
1. mampu beadaptasi dan bereproduksi di segala lingkungan
2. membentuk buah, bunga dan biji.

            Angiospermae terdiri atas satu divisi yaitu Anthophyta (tumbuhan berbunga) yang merupakan 80% tumbuhan saat ini. Divisi ini dibedakan atas 2 kelas yaitu tumbuhan monokotil/ magnoliopsida (sekitar 65.000 spesies) dan tumbuhan dikotil/ liliopsida (sekitar 170.000 spesies). Tumbuhan dikotil dan monokotil dibedakan atas beberapa hal, antara lain: struktur biji (jumlah kotiledon), struktur bunga, distribusi berkas pembuluh pada batang, dan struktur akar.
            Secara umum, tumbuhan berbiji tertutup memiliki ciri yang sama dengan tumbuhan berbiji terbuka. Keunikan tumbuhan berbiji tertutup terletak pada bijinya yang tersusun oleh keping lembaga (kotyledon). Keping lembaga pada tumbuhan berbiji tertutup membentuk dua kelompok tumbuhan, yaitu tumbuhan berbiji tunggal (Monocotyledonae) dan tumbuhan berbiji berkeping dua (Dicotyledonae).
2.3 Ciri-ciri Angiospermae
Angiospermae memiliki ciri utama yaitu, bakal bijinya berada di dalam megasporofil yang termodifikasi menjadi daun buah ( karpel) sehingga serbuk sari harus menembus jaringan daun buah untuk mencapai bakal biji dan membuahi ovum. Pada umumnya daun dan buah berdaging tebal, misalnya pada manga, jeruk, dan semangka. Pada kacang-kacangan, misalnya buncis, kapri, kacang panjang daun buah berupa kulit polong yang tipis. Daun buah berfungsi melindungi biji agar tidak kekeringan pada saat mengalami dormansi (tidak aktif). Dormansi yang dimaksud di sini adalah, Dormansi yaitu peristiwa dimana benih mengalami masa istirahat (Dorman). Dormansi benih berhubungan dengan usaha benih untuk menunda perkecambahannya, hingga waktu dan kondisi lingkungan memungkinkan untuk melangsungkan proses tersebut. Dormansi dapat terjadi pada kulit biji maupun pada embryo. Biji yang telah masak dan siap untuk berkecambah membutuhkan kondisi klimatik dan tempat tumbuh yang sesuai untuk dapat mematahkan dormansi dan memulai proses perkecambahannya (Elisa, 2009).
Tubuh dan ukuran angiospermae memiliki bentuk dan ukuran yang bervariasi. Ada yang berupa    tumbuhan berbunga terkecil berdiameter sekitar 2 mm, misalnya wolffia, hingga pohon raksasa dengan tinggi lebih dari 100 m, misalnya pohon gom. Tubuh Angiospermae terdiri dari akar, batang, daun dan bunga. Akarnya ada yang serabut da nada pula yang tunggang, ada batang yang berkambium serta ada pula yang tidak memiliki cambium. Angiospermae memiliki pembuluh xilem yang diperkuat oleh serat dengan dinding sel tebal dan berlignin. Sedangkan daunnya juga mempunyai beberapa tipe daun antara lain, lurus, menyirip dan menjari.
   2.2.1 Ciri Khusus Angiospermae
            Tumbuhan berbunga dibedakan dari kelompok lain berdasarkan apomorfi (ciri-ciri terwariskan) yang khas dikembangkan oleh kelompok ini. Kebanyakan ciri-ciri ini terletak pada bagian reproduktif. Berikut adalah ciri-ciri tersebut:
·        Bunga
Disebut sebagai tumbuhan berbiji tertutup dikarenakan bakal biji yang dimiliki tumbuhan ini dilindungi oleh daun buah. Pada tumbuhan ini juga telah memiliki bunga yang sesungguhnya, memiliki bentuk dan susunan urat daun yang beranekaragam. Ada daun yang pipih, sempit, ataupun lebar, dan susunan urat daunnya ada yang menyirip, menjari, melengkung, ataupun sejajar seperti pita. Alat perkembangbiakan secara generatif berupa bunga. Macam-macam bunga:
1) Bunga lengkap
Merupakan bunga yang memiliki semua bagian bunga tanpa terkecuali, yaitu tangkai bunga, kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari, dan putik. Contohnya adalah bunga mawar, melati (Jasminum sambac), dan bunga sepatu.
2) Bunga tidak lengkap
Merupakan bunga yang tidak memiliki salah satu bagian bunga. Contohnya adalah bunga tanaman rumput-rumputan yang tidak memiliki mahkota bunga.
3) Bunga sempurna
Merupakan bunga yang memiliki benang sari dan putik sekaligus, selain itu juga memiliki bagian-bagian bunga yang lain. Contohnya adalah bunga sepatu.
4) Bunga tidak sempurna
Merupakan bunga yang hanya memiliki benang sari atau hanya memiliki putik saja, selain itu juga memiliki bagian-bagian bunga yang lain. Contohnya adalah bunga salak, bunga kelapa, jagung, dan melinjo. Bunga yang hanya memiliki benang sari biasa disebut juga sebagai bunga jantan dan bunga yang hanya memiliki putik saja biasa disebut sebagai bunga betina.


Gambar 2.1 Struktur bunga
·        Benang sari
            Stamen atau benang sari jauh lebih ringan daripada organ dengan fungsi serupa pada tumbuhan berbiji terbuka (yaitu strobilus). Benang sari telah berevolusi untuk dapat beradaptasi denganpenyerbuk dan untuk mencegah pembuahan sendiri. Adaptasi ke arah ini juga memperluas jangkauan ruang hidupnya.
·        Ukuran gametofit jantan sangat tereduksi
Gametofit jantan yang sangat tereduksi (berada dalam serbuk sari dan hanya terdiri dari tiga sel) sangat membantu mengurangi waktu antara penyerbukan, di saat serbuk sari mencapai organ betina, dan pembuahan. Selang waktu normal antara kedua tahap tersebut biasanya 12-24 jam. Pada Gymnospermae waktu yang diperlukan untuk hal tersebut dapat mencapai setahun.
·        Karpela menutup rapat bakal biji
            Karpela atau daun buah rapat membungkus bakal biji atau ovulum, sehingga mencegah pembuahan yang tidak diinginkan. Sel sperma akan dikontrol oleh putik untuk membuahi sel telur (ovum). Setelah pembuahan, karpela dan beberapa jaringan di sekitarnya juga akan berkembang menjadi buah. Buah berfungsi adaptif dengan melindungi biji dari perkecambahan yang tidak diinginkan dan membantu proses penyebaran ke wilayah yang lebih luas.
·        Ukuran gametofit betina sangat tereduksi
Sebagaimana pada gametofit jantan, ukuran gametofit betina juga sangat berkurang menjadi hanya tujuh sel dan terlindung dalam bakal biji. Ukuran yang mengecil ini membantu mempercepat perkembangan hidup tumbuhan. Hanya kelompok Angiospermae yang memiliki perilaku semusim dalam proses kehidupannya. Perilaku ini membuatnya sangat mudah menjelajah lungkang yang jauh lebih luas.
·        Endosperma
Pembentukan endosperma pada biji adalah ciri khas Angiospermae yang sangat mendukung adaptasi karena melengkapi embrio atau kecambah dengan cadangan makanan dalam perkembangannya. Endosperma secara fisiologis juga memperkuat daya serap biji akan hara yang diperlukan tumbuhan muda dalam perkembangannya.
2.4 Daur Hidup Angiospermae
            Tumbuhan berbunga yang sering kita temui sehari-hari merupakan generasi gametofit (2n) yang dominan. Seperti pada gymnospermae, generasi gametofit pada Angiospermae juga mengalami reduksi. Angiospermae bersifat herospora. Bunga sporofit akan menghasilkan megaspore dan mikrospora.
            Siklus hidup Angiospermae adalah sebagai berikut,
1)     Bunga pada sporofit (2n) memiliki kepala sari yang di dalamnya terdapat sel induk mikrospora (2n)
2)     Sel induk mikrospora (2n) mengalami pembelahan secara meiosismenghasilkan mikrospora yang haploid (n)
3)     Mikrospora (n) mengalami pembelahan mitosis menghasilkan gametofit jantan berupa butir serbuk sari yang haploid (n)
4)     Pada bakal biji terdapat sel induk megaspore (2n). sel induk megaspore membelah secara meiosis menghasilkan empat sel megaspore (n). namun, hanya satu sel megaspore yang hidup, sedangkan tiga lainnya mengalami degenerasi (mati)
5)     Megaspore yang hidup akan membentuk gametofit betina (sel kandung lembaga atau sel kantung embrio). Inti kandung lembaga membelah secata mitosis tiga kali berturut-turut. Pembelahan inti tersebut tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma, disebut kariokinesis. Dari kariokinesis dihasilkan delapan inti (nucleus) yang akan tumbuh menjadi satu ovum (n), dua sinergid (n), tiga antipoda (n), dan dua inti polar yang bersatu disebut Inti Kandung Lembaga Sekunder (2n).
6)     Bila terjadi penyerbukan, serbuk sari (n) akan berkecambah membentuk buluh (tabung) serbuk sari yang intinya akan mengalami kariokinesis dan menghasilkan dua inti, yaitu satu inti generatif (n) dan satu inti vegetatif (n) membelah lagi secara kariokinesis sehingga ;menghasilkan dua inti, yaitu sati inti sperma I (n) dan satu inti sperma II (n).

Gambar 2.2 Siklus hidup Angiospermae
Link : http://boniephoel.wordpress.com/2011/02/15/spermathophyta-tumbuhan-berbiji/
7)     Setelah pembuluh serbuk sari sampai di mikropil, inti vegetatif mengalami degenerasi. Inti sperma I (n) membuahi ovum (n) dan menghasilkan zygot (2n). Inti sperma II (n) membuahi inti kandung lembaga sekunder (2n) dan menghasilkan endosperma (3n). pembuahan dada Angiospermae disebut pembuahan ganda.
8)     Zygot (2n) akan tumbuh menjadi embrio (2n). Endosperma (3n) berfungsi sebagai cadangan makanan bagi embrio. Endosperma (3n) berfungsi sebagai cadangan makanan bagi embrio. Struktur yang meliputi embrio, endosperma dan selaput biji, disebut biji. Ketika biji tumbuh menjadi biji, ovarium akan berkembang menjadi buah yang melindungi biji dan membantu pemencarannya. Bila biji jatuh ke tempat yang sesuai maka akan timbuh menjadi sporofit baru.

    2.4.1 jenis Reproduksi Angiospermae
1.   Reproduksi Generatif
Dalam siklus hidupnya ada beberapa tahapan, antara lain :
a)   Gametogenesis 
                  Yaitu pembentukan gamet (sel kelamin). Terjadi di bagian bunga.


Gambar 2.3 Struktur Bunga
Link : http://aslammahmudi.blogspot.com/2012/03/kingdom-regnum-plantae_17.html



Gambar 2.4 Pembentukan Gametofit jantan
Link :http://aslammahmudi.blogspot.com/2012/03/kingdom-regnum-plantae_17.html


Gambar 2.5 Pembentukan Gametofit Betina
Link : http://aslammahmudi.blogspot.com/2012/03/kingdom-regnum-plantae_17.html
 
b)  Penyerbukan (Polinasi)
Yaitu jatuhnya/melekatnya serbuk sari pada kepala putik (pada Angiospermae) atau melekatnya  serbuk sari pada bakal buah (Gymnospermae). 
Macam Penyerbukan :
1) Berdasar asal serbuk sari
-   Autogami (penyerbukan sendiri) yaitu bila serbuk sari berasal dari bunga yang sama (satu bunga). Bila bunga belum mekar disebut kleistogami
-   Geitonogami (penyerbukan tetangga) bila serbuk sari berasal dari bunga lain tapi masih satu individu.
-   Alogami ( xerogami ) atau penyerbukan silang, yaitu bila serbuk sari berasal dari individu lain tapi masih dalam satu jenis.
-   Bastar (      hibridogami) , yaitu bila serbuk sari berasal dari yang lain jenis.
2) Berdasar Faktor yang membantu:
-   Anemogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan angin. Ciri bunga : serbuk sari kering, lembut, banyak, tidak memiliki  mahkota bunga.
-   Hidrogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan air.
-   Zoidiogami, yaitu penyeerbukan dengan bantuan hewan.
-   Kiropterogami , yaitu penyerbukan dengan bantuan kelelawar. Ciri : bunga yang mekar di malam hari.
-   Entomogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan serangga. Ciri : bunga yang menghasilkan nektar / polen / madu.
-   Ornitogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan burung.
-   Malakogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan siput (molusca).
-   Antropogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan manusia. Ciri : bunga yang tidak mampu melakukan penyerbukan sendiri. Hal ini disebabkan benang sari atau putik tidak matang bersamaan.
-   Protandri, yaitu bila benang sari masak lebih dahulu daripada putik.
-   Protogeni, yaitu bila putik masak lebih dahulu daripada benang sari.

b)  Pembuahan (fertilisasi)
Yaitu proses peleburan gamet jantan (sperma) dengan gamet betina (ovum). Setelah penyerbukan, sperma bergerak ke arah sel telur melalui buluh serbuk sari, selanjutnya terjadi peleburan inti sel telur dan inti sperma di dalam ovula. Ovula adalah struktur sporofit yang mengandung megasporangium dan gametofit betina. Pembuahan antara gamet jantan dan betina akan menghasilkan embrio (lembaga). Berdasarkan peristiwa itu, tumbuhan biji disebut juga embriophyta siphonogama, yaitu tumbuhan yang memiliki embrio dan perkawinannya terjadi melalui pembentukan suatu bulu. Embrio pada tumbuhan biji bersifat bipolar (dwipolar), karena pada satu kutubnya akan tumbuh dan berkembang membentuk batang dan daun, sedangkan kutub lain membentuk sistem perakaran.
Ada 2 macam pembuahan pada tumbuhan berbiji :
1) Pembuahan Tunggal (pembuahan yang terjadi satu kali pembuahan),  yaitu peleburan gamet jantan dan gamet betina yang menghasilkan embrio. Terjadi pada tumbuhan Gymnospermae.
2) Pembuahan Ganda (pembuahan yang terjadi dua kali pembuahan), yaitu:                 
-  peleburan inti sperma >< ovum , menghasilkan zygot (embrio).
-  peleburan inti sperma >< kandung lembaga skunder , menghasilkan endosperm (untuk cadangan makanan).
-  Terjadi pada tumbuhan Angiospermae.

Gambar 2.6 Pembuahan Ganda
Link : http://aslammahmudi.blogspot.com/2012/03/kingdom-regnum-plantae_17.html
.   Reproduksi Vegetatif
yaitu cara reproduksi tanpa melalui perkawinan (fertilisasi)     gamet jantan dan betina. Sifat dari reproduksi vegetatif adalah      menghasilkan keturunan yang identik (sifat sama) dengan induknya.
Reproduksi Vegetatif dapat terjadi secara :
a. Alami , cara perbanyakan yang dilakukan oleh organ vegetatif  tumbuhan tanpa bantuan manusia.
     Organ vegetatif yang berperan antara lain :
-   Rhizoma (rimpang/akar tinggal); batang yang menjalar  secara horisontal dalam tanah menyerupai akar. Misal : bunga tasbih, kunyit, jahe, alang-alang.
-   Stolon (geragih); batang yang menjalar di atas tanah. Misal : arbei (stroberi), daun kaki kuda (Centela asiatica)
-   Umbi Lapis (Bulbus); batang berukuran pendek yang dikelilingi daun berlapis-lapis. Misal: bawang merah (Allium cepa).
-   Umbi Batang ; batang yang membengkak di dalam tanah. Misal : ubi jalar, kentang.
-   Tunas ; bagian batang yang memiliki bakal tunas. Misal : bambu, kelapa, dan sebagainya.
-   Daun ; bagian tepi daun yang memiliki jaringan meristem. Misal : Cocor Bebek.
-   Kormus ; pangkal batang yang membesar dan memiliki beberapa kuncup. Misal : bunga tasbih, gladiol.

b.  Buatan; cara perbanyakan yang dilakukan oleh tumbuhan dengan bantuan manusia.
Macam reproduksi vegetatif secara buatan :
-   Mencangkok
-   Menempel (okulasi)
-   Menyambung
-   Menyetek
-   Merunduk
-   Kultur Jaringan 
                   Kultur jaringan merupakan usaha perbanyakan tanaman dengan memanfaatkan sifat totipotensi . Totipotensi adalah kemampuan beberapa sel tanaman yang dapat tumbuh menjadi individu baru.

2.5 Klasifikasi Angiospermae
Angiospermae dibagi menjadi dua kelas yaitu dikotil dan monokotil. Perbedaan dua kelas ini adalah :

1. Bentuk akar
    - Monokotil : Memiliki sistem akar   serabut
    - Dikotil : Memiliki sistem akar     tunggang
2. Bentuk sumsum atau pola tulang daun
    - Monokotil : Melengkung atau sejajar
    - Dikotil : Menyirip atau menjari
3. Kaliptrogen / tudung akar
    - Monokotil : Ada tudung akar / kaliptra
    - Dikotil : Tidak terdapat ada tudung akar
4. Jumlah keping biji atau kotiledon
    - Monokotil : satu buah keping biji saja
    - Dikotil : Ada dua buah keping biji
5. Kandungan akar dan batang
    - Monokotil : Tidak terdapat kambium
    - Dikotil : Ada kambium
6. Jumlah kelopak bunga
    - Monokotil : Umumnya adalah kelipatan tiga
    - Dikotil : Biasanya kelipatan empat atau lima
7. Pelindung akar dan batang lembaga
    - Monokotil : Ditemukan batang lembaga / koleoptil dan akar lembaga / keleorhiza
    - Dikotil : Tidak ada pelindung koleorhiza maupun koleoptil
8. Pertumbuhan akar dan batang
    - Monokotil : Tidak bisa tumbuh berkembang menjadi membesar
    - Dikotil : Bisa tumbuh berkembang menjadi membesar
9. Tipe berkas pengangkut
    - Monokotil : Kolateral tertutup
    - Dikotil : Kolateral terbuka

Gambar 2.7 Dikotil dan Monokotil
http://sdngundih.wordpress.com/2010/11/24/tumbuhan-dikotil-dan-monokotil/
2.3.1 Kelas dikotil
Tumbuhan dikotil adalah tumbuhan yang memiliki biji yang berkeping dua. Beberapa Famili tumbuhan dicotyledoneae :
1.     Euphorbiaceae
Euphorbiaceae (tumbuhan jarak-jarakan) contohnya yakni tanaman patah tulang, ubi kayu, dan karet
Euphorbiaceae, suku kastuba-kastubaan adalah keluarga besar tumbuhan berbunga dengan 300 marga dan sekitar 7.500 spesies. Sebagian besar tumbuhan, tetapi beberapa, terutama di daerah tropis, juga semak belukar atau pepohonan. Ada yang lezat dan menyerupai kaktus.
Suku ini terdapat terutama di daerah tropis, dengan mayoritas spesies di wilayah Indo-Malaya dan Amerika tropis. Ada sebagian besar di Afrika tropis, tetapi tidak banyak atau beragam seperti di kedua daerah tropis lainnya. Namun, Euphorbia juga memiliki banyak spesies di daerah non-tropis seperti Basin Mediterania, Timur Tengah, Afrika Selatan, dan Amerika Serikat selatan.
2.     Moraceae
Moraceae, contohnya beringin dan keluwih
Suku ara-araan atau Moraceae adalah salah satu suku anggota tumbuhan berbunga. Menurut Sistem klasifikasi APG II suku ini dimasukkan ke dalambangsa Rosalesklad eurosids I.
Ke dalam suku ini termasuk beringinaratinpohon bodhi, dan murbei. Ciri khas suku ini dapat dilihat dari daunnya yang relatif tebal, agak berdaging (sukulen), serta dari buahnya yang bukan merupakan buah sejati karena terbentuk dari dasar bunga yang membesar lalu menutup sehingga membentuk bulatan seperti buah. Bunganya tersembunyi di dalam "buah" dan diserbuki oleh serangga tertentu (biasanya dari anggota Hymenoptera).
3.     Papilionaceae
Papilionaceae, contohnya tanaman kacang panjang
Papilionaceae merupakan nama suku untuk tumbuhan yang berbunga kupu-kupu (papilon= kupu-kupu). Semua bunga dalam kelompok ini berbentuk seperti kupu-kupu yang sedang terbang. Sebagian besar dari jenis ini dapat dikonsumsi dan merupakan komoditas penting dalam kehidupan manusia. Keisimewaan dari suku ini adalah pada bagian akarnya yang bersimbiosis dengan sejenis bakteri yang dapat menghisap nitrogen bebas dari udara. Bakteri ini adalah Rhizobium javanicum , Rhizobium leguminoserum (rhizo=akar). Oleh karena itu, kelompok tumbuhan ini dikenal sebagai tanaman pupuk hijau.
4.     Caesalpiniaceae
Caesalpiniaceae, contohnya kembang merak dan asam
Nama suku Caesalpiniaceae merupakan nama suku untuk flamboyan-flamboyanan yang namanya diambil dari salah satu ahli botani Italia bernama Andrea Caesalpini (1519-1603). Caesalpiniaceae juga merupakan bagian dari kelompok polong-polongan yang serbuk sarinya berjumlah 10, namun susunannya tersebar atau melingkar. Susunan perbungaannya adalah majemuk tidak terbatas. Kelompok tumbuhan ini sering dimanfaatkan sebagai tanaman hias peneduh, atau penghijauan.
5.     Mimosaceae
Mimosaceae, contohnya tanaman sikecut 
Mimosoideae adalah upafamili dari keluarga tumbuhan berbunga Fabaceae (Leguminosae)[2] yang memiliki ciri-ciri bunga berkelopak kecil dan sejumlah stamen mencolok. Upafamili ini terbagi lagi menjadi empat tribusAcacieaeIngeaeMimoseae, and Mimozygantheae.[1]
Sejumlah sistem klasifikasi seperti sistem Cronquist memasukkan Fabaceae dalam cakupan sempit, sehingga menjadikan Mimisoideae sebuah famili seperti Mimosaceae. Angiosperm Phylogeny Group memasukkan Fabaceae dalam cakupan luas.
6.     Malvaceae
Malvaceae contohnya kapas dan waru
Suku kapas-kapasan atau Malvaceae (baca:/malvase:/) merupakan kelompok tumbuhan dikotil yang anggota-anggotanya mencakup sejumlahtanaman budidaya penting, khususnya sebagai penghasil serat tekstil dan minyak. Manfaat lainnya adalah sebagai tanaman hias dan farmasetika. Beberapa Malvaceae merupakan penghasil kayu perdagangan.
Bentuknya dapat berupa perdu atau pohonBunganya menjadi ciri khasnya yang penting karena biasanya besar dan membentuk corong. Kelopak bunganya bersatu (tidak terpisah-pisah). Mahkota bunganya lima, tersambung di bagian pangkal sehingga bila gugur selalu bersama-sama, tidak luruh sendiri-sendiri. Benang sari biasanya banyak dan tersambung dengan putik.
7.     Bombacaceae
Bombacaceae contohnya durian
Bombacaceae adalah keluarga dari tanaman berbunga atau Angiospermae termasuk dalam Malvales. Ciri-ciri dari Bombacaceae ialah:
Berupa pohon (merupakan pohon yang dapat menjadi tinggi besar), mempunyai sisik dan rambut-rambut bintang, daun tunggal atau majemuk menjari (palmatus), duduk tersebar dengan daun penumpu,  bunga kadang-kadang besar dengan warna yang menarik,  hermafrodit (bisexual) atau banci, aktinomorf. Terdapat 5 Sepal (5 helai kelopak), biasanya berlekatan, dalam kuncup berlekatan seperti katup. Terdapat 5 daun mahkota (petalae) tersusun seperti genting, dan dalam kuncup seperti terpilin ke satu arah. Benang sari sama banyaknya dengan jumlah daun  mahkota dan duduk berhadapan dengan daun-daun mahkota, kebanyakan lebih banyak , dapat sampai banyak sekali. Bila jumlahnya besar seringkali berlekatan membentuk buluh atau tersusun dalam berkas-berkas. Kepala sari beruang 1 sampai 2 atau lebih, serbuk sari dengan permukaan yang licin. Bakal buah menumpang sampai setengah tenggelam (semi inferus), beruang 2 samapi 5 , tiap ruang berisi 2 sampai banyak bakal biji. Buahnya buah kendaga, seringkali pecah dengan membelah ruang, sisi dalam kulitnya sering berambut. Biji dengan atau tanpa endosperm, sering bersalut.
8.     Rutaceae
Rutaceae contohnya jeruk keprok
Rutaceae (Rutaceae) adalah angiosperma, Dicotyledoneae, Sapindaceae tujuan cabang. Bagian 180 marga dan 1.300 sampai 1.600 spesies, didistribusikan di seluruh dunia, terutama di daerah tropis dan subtropis, siswa minoritas sedang. Cina memiliki 29 genera dan 150 spesies di seluruh bagian utara dan selatan, yang memproduksi Southwest utama dan Selatan. Gunung Ephedra dan Poncirus endemik ke China.
9.     Myrtaceae
Myrtaceae contohnya cengkih
Suku jambu-jambuan atau Myrtaceae merupakan kelompok besar tumbuh-tumbuhan yang anggota-anggotanya banyak dikenal dan dimanfaatkan manusia. Di dalamnya termasuk sejumlah tanaman buah-buahan, tanaman hias, tanaman obat, serta tanaman industri.
Suku jambu-jambuan dicirikan dengan bunganya yang memiliki banyak kelopak dengan cacah dasar lima, namun ada juga yang tidak memilikinya, dan banyak benang sari. Bakal buahnya juga memiliki banyak bakal biji. Anggotanya yang berbentuk pohon mudah dikenal dari kulit luar batangnya yang seperti kulit mengering tipis dan terlepas-lepas.
   2.3.2 Kelas Monokotil
Tumbuhan berkeping biji tunggal (monokotil) adalah salah satu dari dua kelompok besar tumbuhan berbunga yang bijinya tidak membelah karena hanya memiliki satu daun lembaga. Kelompok ini diakui sebagai takson dalam berbagai sistem klasifikasi tumbuhan dan mendapat berbagai nama, seperti Monocotyledoneae, Liliopsida, dan Liliidae.
Kelompok tumbuhan ini mencakup berbagai tumbuhan paling berguna dalam kehidupan manusia.Sebagai sumber pangan, sumber energi nabati, sumber bahan baku industri, perumahan, dekorasi, pakaian, media penulisan, zat pewarna, dan sebagainya
1.     Poaceae
            Suku padi-padian, Poaceae, Glumiflorae, atau Graminae adalah salah satu suku anggota tumbuhan berbunga. Menurut sistem klasifikasi APG IIsuku ini termasuk ke dalam bangsa Poalesklad commelinids (eumonocots).
Anggota suku ini adalah yang paling tinggi populasinya di dunia karena banyak tanaman budidaya yang menjadi anggotanya dan ditanam luas sebagai bahan pangan utama. Di dalamnya termasuk tumbuhan seperti padigandumjagungjelaijewawut, serta sorgum (cantel). Selain itu, bambu dan tebujuga termasuk di dalamnya. Bahan pakan ternak juga banyak memanfaatkan anggota suku ini, seperti rumput gajah dan rumput raja. Anggota suku ini beberapa di antaranya merupakan tumbuhan pengganggu (gulma) yang penting, seperti alang-alang dan rumput bandotan. Ada anggotanya yang merupakan sumber wangi-wangian, yaitu rumput akar wangi dan serai (termasuk sitronela).
Pada umumnya, ciri tumbuhan Poaceae berbatang beruas-ruas, bunga tak bermahkota, serta daun berbentuk pita.
2.     Dioscoreaceae
Gadung (Dioscorea hispida Dennst., suku gadung-gadungan atau Dioscoreaceae) tergolong tanaman umbi-umbian yang cukup populer walaupun kurang mendapat perhatian. Gadung menghasilkan umbi yang dapat dimakan, namun mengandung racun yang dapat mengakibatkan pusing dan muntah apabila kurang benar pengolahannya. Produk gadung yang paling dikenal adalah dalam bentuk keripik meskipun rebusan gadung juga dapat dimakan. Umbinya dapat pula dijadikan arak (difermentasi) sehingga di Malaysia dikenal pula sebagai ubi arak, selain taring pelandok.
3.     Bromelia
Bromelia adalah kelompok tanaman yang bernaung di bawah keluarga Bromeliaceae yang terdiri atas sekitar 3000 spesies dan ratusan hingga ribuan hibrida. Asal muasal tanaman yang salah satunya adalah nanas yang berasal dari Amerika. Tercatat hanya satu yang habitat nya di Afrika, yaituPitcairnia Feliciana.
4.     Orchidaceae
Suku anggrek-anggrekan atau Orchidaceae merupakan satu suku tumbuhan berbunga dengan anggota jenis terbanyak. Jenis-jenisnya tersebar luas dari daerah tropika basah hingga wilayah sirkumpolar, meskipun sebagian besar anggotanya ditemukan di daerah tropika. Kebanyakan anggota suku ini hidup sebagai epifit, terutama yang berasal dari daerah tropika. Anggrek di daerah beriklim sedang biasanya hidup di tanah dan membentuk umbi sebagai cara beradaptasi terhadap musim dingin. Organ-organnya yang cenderung tebal dan "berdaging" (sukulen) membuatnya tahan menghadapi tekanan ketersediaan air. Anggrek epifit dapat hidup dari embun dan udara lembap. Orchidaceae adalah sumber inspirasi dari nama kereta api Argo Anggrek, kereta api eksekutif yang melayani Surabaya Pasar Turi-Gambir.
5.     Araceae
Suku talas-talasan atau Araceae mencakup berbagai macam tumbuhan monokotil dengan ciri khas bunga majemuk bertipe "tongkol" yang berseludang(spatha). Jenis-jenisnya banyak dikenal orang: sebagian karena dapat dimakan umbinya, terutama dari genus Alocasia, Colocasia (talas bogor), sertaAmorphophallus (suweg); sebagian karena keindahannya sebagai tanaman hias, seperti DieffenbachiaAglaonema (sri rejeki), dan Anthurium (kuping gajah); dan salah satu anggotanya memegang rekor sebagai bunga majemuk tunggal terbesar sedunia (bunga bangkai raksasa, Amorphophallus titanum).
6.     Liliaceae
Tanaman Liliaceae adalah angiosperma, adalah kelas monokotil. Sekitar 230 marga dan 3500 jenis, distribusi di seluruh dunia, tetapi paling melimpah di hangat dan subtropis. Cina 60 genera dan 560 spesies, di seluruh negeri. Liliaceae baik di bunga, obat-obatan lain. Beberapa juga bisa dimakan. Allium genus utama, Smilax, Lilium, Ophiopogon, Polygonatum, aspartat genus Fritillaria spp. Anemarrhena genus Cymbidium kuntul, paku bunga putih yang endemik ke Cina dan sebagainya. Sekitar 230 marga dan 3500 jenis, distribusi di seluruh dunia, tetapi paling melimpah di hangat dan subtropis.
Liliaceae baik di bunga, obat-obatan lain. Beberapa juga bisa dimakan. Allium genus utama, Smilax, Lilium, Ophiopogon, Polygonatum, aspartat genus Fritillaria spp. Anemarrhena genus Cymbidium kuntul, paku bunga putih yang endemik ke Cina dan sebagainya.
Sebagian besar herbal. Dengan lampu bawah tanah atau rimpang, batang tegak atau memanjat seperti, atau pangkal daun cauline, batang daun biasanya alternatif, jarang yang berlawanan atau whorled. Bunga soliter atau berkumpul menjadi berbagai macam perbungaan, bunga biasanya biseksual, actinomorfik, kementerian untuk khas tiga angka tepal 6, petal-seperti, dua, gratis atau bawaan. Benang sari 6, filamen pemisahan atau bahkan bersama-sama. Ovarium unggul, sering tiga kamar, kapsul atau berry. Diproduksi dalam hangat dan subtropis.
7.     Amaryllidaceae
Suku bakung-bakungan atau Amaryllidaceae adalah nama botani suatu suku tumbuhan berbunga. Tumbuhan ini dapat hidup sepanjang tahun dan memiliki umbi serta biasanya bunga yang bentuknya khas. Suku ini memiliki sekitar 60 genus, dengan sekitar 800 spesies. Beberapa genus yang umumnya ditemukan di kebun adalah, Amaryllis, Caliphruria, Clivia, Crinum, Eucharis,Galanthus, Habranthus, Hippeastrum.
Amaryllidaceae telah dikenal melalui beberapa sistem klasifikasi sejak abad ke-20. Walaupun sistem Cronquist meliputkannya dalam suku bawang-bawangan yang sangat luas. Sistem APG II pada tahun 2003 memasukkan Amaryllidaceae dalam Alliaceae, bangsa Asparagales yang merupakan tumbuhan berkeping biji tunggal.
Fay dan Chase (1996) menggolongkan Agapanthus dalam Amaryllidaceae sebagai anaksuku Agapanthoideae, sedangkan sistem APG II menggolongkan Agapanthus ke dalam Alliaceae, dengan penggolongan yang mungkin sebagai keluarga tersendiri yaitu Agapanthaceae. Agapanthusberbeda dari Amaryllidaceae karena letak bakal buahnya.
8.     Cannaceae
Suku kana-kanaan atau Cannaceae adalah salah satu suku anggota tumbuhan berbunga. Menurut sistem klasifikasi APG II suku ini termasuk ke dalam bangsa  Zingiberalesklad commelinids (core monocots).
Anggotanya ada yang menjadi tanaman hias populer, yaitu kana hias (Canna hybrida). Ada pula yang rimpangnya dimakan orang, yaitu ganyong (Canna edulis).
9.     Marantaceae
      Suku patat-patatan atau Marantaceae adalah salah satu suku anggota tumbuhan berbunga. Menurut sistem klasifikasi APG II suku ini termasuk ke dalambangsa Zingiberalesklad commelinids (core monocots).
            Hingga saat ini sekitar 31 marga yang meliputi lebih kurang 550 jenis tumbuhan Marantaceae yang sudah diketahui dan umumnya ditemukan di sepanjang daerah tropik, kecuali Australia. Kira-kira setengah marga dan kira-kira 450 jenis di Neotropical sedangkan marga sisanya dengan kira-kira 100 jenis terdapat di Paleotropic (Clausager & Borchsenius 2003).
Marantaceae merupakan tumbuhan herba berizoma, sebagian besar tidak memiliki batang, atau batang bersifat sub-teranean (tertutup dalam tanah). Hanya satu spesis yang memiliki batang yaitu Donax canniformis yang ditemukan tersebar luas di Tanah Papua. Marantaceae dapat ditemukan dengan perawakan kecil hingga herba raksasa yang dapat mencapai ketinggian 6 meter. Secara morfologi, Marantaceae sangat mirip dengan Zingiberaceae (kelompok tumbuhan temu-temuan/lengkuas-lengkuasan) dan ada juga yang memiliki daun sebesar daun pisang yang dijumpai di Prafi (pengamatan pribadi). Walaupun menunjukan kedekatan dengan Zingiberaceae, Marantaceae mudah dikenali karena mempunyai ‘pulvinus’ yaitu bagian tangkai daun yang mengembung di bagian apikal (bagian peralihan antara tangkai daun dan daun). Sifat pembeda lain antara Marantaceae dan Zingiberaceae adalah sifat non-aromatik yang dimiliki Marantaceae.
Marga-marga Marantaceae yang ditemukan di New Guinea adalah Cominsia, Donax, Phacelophrynium dan Phrynium. Beberapa jenis yang memiliki daun cukup lebar dari marga Cominsia dan Phrynium, biasanya digunakan oleh masyarakat asli Papua di daerah pesisir untuk membungkus 'papeda' sehingga sering ditanam di pekarangan masyarakat untuk keperluan tersebut. Dari keempat marga tersebut, Cominsia dan Donax merupakan marga tumbuhan Marantaceae yang ditemukan menyebar hampir di seluruh pesisir wilayah Tanah Papua.
10.  Musaceae
Ciri – ciri dari famili pisang-pisangan adalah :
1)Batangnya bercabang semu karena tersusun oleh beberapa pelepah daun yang saling membungkus,
2)bertulangan daun sejajar sehingga mudah sobek, dan
3)Memiliki barisan bunga yang banyak.
Contohnya, pisang (Musa paradisiaca) dan pisang kipas (Musa madagaskariensis)





BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a)     Angiospermae adalah tumbuhan brbiji tertutup yang paling dominan dijumpai di dunia.
b)     Dalam siklus hidupnya Angiospermae mengalami pembuahan ganda atau lebuh lazim disebut dengan pergiliran keturunan antra pembuahan (perkembangbikan secara generative dan vegetative).
c)     Ciri utama tumbuhan ini dalah memiliki bunga. Sel kelamin jantan dari angiospermae adalah benang sari sedangkan sel kelamin betina adalah putik.
d)     Angiospermae dibedakan menjadi dikotil dan monokotil
e)     Keduanya memiliki beberapa bentuk fisik yang dapat membedakan antara satu dengan yang lain. Perbedaan tersebut adalah, betuk daun, bentuk batang, kambium pada batang, berkas pembuluh, kotiledon biji, bentuk bunga, dll.\
f)      Angiospermae ini memiliki beberapa ordo dan kelas yang hamper seluruhnya mudah untuk dijumpai.
3.2 Saran
Mohon kritik atau saran dari pembaca demi perbaikan lebih lanjut.








DAFTAR PUSTAKA
Agustina,Putri.2011.Caesalpiniaceae Beautiful Flower Famili
            (online)
http://princesssaccharifera.blogspot.com/2011/05/caesalpiniaceae-beautifull-flower.html. Diakses 20 Januari 2014
Agustina,Putri.2011.Euphorbiaceae
            (online)
http://princesssaccharifera.blogspot.com/2011/04/euphorbiaceaespurge-family-plants.html. Diakses 19 Januari 2014
Agustina,Putri.2011.Papilionaceae
            (online)
http://princesssaccharifera.blogspot.com/2011/05/papilionaceae-si-bunga-kupu-kupu.html. Diakses 18 Januari 2014
Alfiansyah, Muhammad. 2011.Spermatophyta (Tumbuhan Berbiji)
berbiji.html#.UtzAANL-LVQ. Diakses 20 Januari 2014
A,Nadia. 2013. Angiospermae
            (online) http://bloggerndesonet.blogspot.com/2013/03/pengertian-tumbuhan-dikotil-dan.html. Diakses 20 Januari 2014
Ani. 2012. Tumbuhan Dikotil dan Monokotil
            (online) http://titlebarr.blogspot.com/2012/11/monokotil-a.html. Diakses 20 Januari 2014
Tanpa Nama.2013.Amaryllidaceae
(online) http://id.wikipedia.org/wiki/Amaryllidaceae. Diakses 20 Januari 2014
Tanpa Nama.2013.Araceae
(online) http://id.wikipedia.org/wiki/Araceae. Diakses 20 Januari 2014
Tanpa Nama.2011.Bombacaceae
            (online) http://aglonema09.wordpress.com/2011/05/24/bombacaceae/. Diakses 20 Januari 2014
Tanpa Nama.2013.Bromelia
            (online) http://id.wikipedia.org/wiki/Bromelia. Diakses 20 Januari 2014
Tanpa Nama.2013.Cannaceae
(online) http://id.wikipedia.org/wiki/Cannaceae. Diakses 20 Januari 2014
Tanpa Nama.2013. Gadung
            (online) http://id.wikipedia.org/wiki/Gadung. Diakses 20 Januari 2014
Tanpa nama.2013.Marantaceae
            (online) http://id.wikipedia.org/wiki/Marantaceae. Diakses 20 Januari 2014
Tanpa nama.2013.Poaceae
            (online) http://id.wikipedia.org/wiki/Marantaceae. Diakses 20 Januari 2014